Pengamatan Batimetri Perairan Muara Tawar Menggunakan Metode Echosounder
|
Ezra Valentino Gunanta
19E511071023
Departemen Teknik Kelautan,
Fakultas Teknik, Institu Transportasi dan Logistik Trisakti
Abstrak – Kegiatan
eksplorasi kelautan dapat berupa pengukuran dan pemetaan topografi dasar laut
atau dikenal dengan batimetri. Informasi kedalaman dasar laut (batimetri)
sangat penting dalam kegiatan pemanfaatan ruang di wilayah pantai dan
menganilis resiko dari kegiatan lepas pantai di suatu wilayah. Tujuan dari
pengambilan data batimetri adalah menunjukkan peta batimetri dari Perairan
Muara Tawar. Salah satu survei perencanaan pembangunan dermaga/pelabuhan
adalah mengukur kedalaman perairan dan relief dasar laut (Batimetri). Batimetri
dapat di ukur mengunakan cara konvensional maupun modern. Perkembangan
teknologi memungkinkan penggunaan alat echosounder untuk mengukur kedalaman air
laut dan menentukan relief dasar laut dengan mentrasmisikan gelombang suara ke
dalam air. Dengan demikian kedalaman air laut akan di dapat ketika gelombang
suara di pancarkan ke dasar laut dan di terima kembali ke alat echosounder.
Pengamatan menggunakan metode echosounder memungkinkan data yang kita dapat
akan memiliki presentase yang lebih akurat.
Kata kunci: Batimetri, echosounder.
I.
Pendahuluan
1.
Latar
Belakang
Batimetri (dari bahasa Yunani: βαθυς, berarti
"kedalaman", dan μετρον, berarti "ukuran") adalah ilmu yang
mempelajari kedalaman di bawah air dan studi tentang tiga dimensi lantai samudra atau danau. Sebuah peta batimetri umumnya menampilkan relief
lantai atau dataran dengan garis-garis kontur (contour lines) yang
disebut kontur kedalaman (depth contours atau isobath), dan dapat
memiliki informasi tambahan berupa informasi navigasi permukaan.
Awalnya, batimetri
mengacu kepada pengukuran kedalaman samudra. Teknik-teknik awal
batimetri menggunakan tali berat
terukur atau kabel yang diturunkan dari sisi kapal. Keterbatasan utama teknik
ini adalah hanya dapat melakukan satu pengukuran dalam satu waktu sehingga
dianggap tidak efisien. Teknik tersebut juga menjadi subjek terhadap pergerakan
kapal dan arus. batimetri sangat diperlukan untuk pengembangan pelabuhan untuk
memperkirakan kedalaman laut sehingga memungkinkan kapal-kapal besar untuk
bersandar.
Pada mulanya, pengukuran
batimetri dilakukan dengan menurunkan tali atau kabel hingga ke dasar laut dengan
menggunakan kapal. Namun, teknik ini hanya mengukur titik kedalaman secara
singular dalam satu waktu sehingga kurang efisien. Pada era modern, pengukuran
batimetri bisa dilakukan dengan echosounding (sonar), yang dipasang di sisi
dari suatu kapal kemudian gelombang dipancarkan. Waktu tempuh dari gelombang
yang dipancarkan dari permukaan, kemudian dipantulkan oleh dasar laut kemudian
diterima kembali dipermukaan digunakan untuk mengalkulasi kedalaman dari laut
yang diukur.
2. Tujuan
Tujuan dari pegamatan dan
pengambilan data batimetri adalah menunjukan visualisasi dari kontur kedalaman
perairan Muara Tawar, Bekasi.
II.
Metodologi
1. Alat dan bahan
Laptop, echosounder GPS map585, perahu,
accu, tali tis, life jacket, karet ban, bambu, dan alat tulis.
2. Waktu dan tempat
Pengambilan data
batimetri dilaksanakan pada tanggal 16 Desember 2019 di daerah perairan Muara
Tawar, Kec Tarumajaya, Bekasi, Jawa Barat. Berikut merupakan peta wilayah
pengambilan data batimetri.
3. Metode pengambilan data
Berikut adalah prosedur kerja
yang dilakukan dalam pengambilan data batimetri
Penentuan
dan pembuatan perencanaan tracking (jalur sounding) dan rencana atau desain
survey batimetri (paralel transek atau triangular transek) kemudian transfer ke
dalam memory alat (GPSMap 585). Jalur sounding adalah jalur perjalanan
kapal yang melakukan sounding dari titik awal sampai ke titik akhir
dari kawasan survei. Jarak antar jalur sounding tergantung pada
resolusi ketelitian yang diinginkan.
Titik awal
dan akhir untuk tiap jalur sounding dicatat dan kemudian diinput ke
dalam alat pengukur yang dilengkapi dengan fasilitas GPS, untuk dijadikan acuan
lintasan perahu sepanjang jalur sounding. Ketahui panjang dan lebar
tracking kapal (panjang transek), kecepatan kapal, dan durasi waktu tracking.
Panjang transek yang telah dibuat di aplikasi seperti Map source dan Google
Earth, kecepatan kapal biasanya 3-5 knot dan durasi waktu tracking sekitar
30-45 menit. Siapkan sarana dan instalasi alat yang akan digunakan untuk survey
batimetri
Peralatan
survei yang diperlukan pada pengukuran batimetri diantaranya : Echo Sounder
GPSMap, perahu, karet ban, bambu,
kabel tis, accu, alat tulis, dan life jacket.
Melakukan
percobaan terlebih dahulu (pemanasan) untuk memastikan peralatan survey siap
guna. Ada baiknya pada hari sebelum survey sebenarnya dilaksanakan, diadakan
pemanasan dan pengenalan wilayah survey guna memastikan kemantapan peralatan
untuk digunakan. Membuat lembar kerja (log book) yang sesuai dengan Badan
Standar Nasional. Pembuatan lembar kerja sebaiknya disiapkan sebelum berada di
tempat pengambilan data, dan format harus disesuaikan dengan Badan Standar
Nasional, agar data yang dibutuhkan tercakup dalam lembar kerja tersebut.
Melakukan
check data sebelum dan sesudah pengambilan data. Pastikan data yang dibutuhkan
sudah semua terambil sebelum meninggalkan wilayah survey, sehingga tidak ada
pengulangan yang tidak dibutuhkan dan menyita waktu kedepannya.
Extract data
yang didapat dari GPSMap 585 dengan memindahkan memori dari GPSMap 585 kedalam
memori komputer dengan mentransferkannya.
Olah data
dengan memakai data koordinat dan kedalaman hasil tracking lalu
pisahkan menjadi 3 kolom: latitude, longitude, dan kedalaman (sesuai
susunan dalam penentuan batimetri dengan Surfer 15). Olah menggunakan
aplikasi pengolah data batimetri seperti surfer sehingga tersaji peta
batimetri.
4.
Metode Analisis Data
Analisis data batimetri dengan mengolah data
yang didapat dari hasil survey lapang kedalam computer dengan menggunakan
beberapa aplikasi.Pertama extract data dari alat kedalam Ms. Excel. Kemudian
olah di aplikasi Surfer 15. Buat lembar kerja baru (New Worksheet).
Salin (Copy) data batimetri dari Ms. Excel ke sheet tersebut dengan
terlebih dahulu mengetahui kolom x sebagai lintang, y sebagai bujur, dan z
sebagai kedalaman. Pada baris pertama dalam sheet dikosongkan untuk menulis
jumlah data yang dimiliki dan sedang diolah. Grid data yang ada dalam sheet
tersebut.
Lokasi survey dapat diketahui dengan menyesuaikan SHP Indo Full. Pilih Map à New àBase map dan masukkan data SHP Indo Full yang dimiliki kemudian sesuaikan dengan hasil kontur dari data yang telah di grid sebelumnya ( NewCountour Map). Selanjutnya overlay peta tersebut dan akan didapat lokasi survey batimetri yang telah dilaksanakan. Beri warna pada kontur batimetri yang telah didapat agar lebih menarik dan terlihat perbedaannya di setiap kedalaman. Sempurnakan dengan memberi keterangan-keterangan tambahan seperti satuan meter untuk kedalaman.
III.
Hasil
dan Pembahasan
IV.
Model batimetri perairan Muara Tawar 3D
2.
Pembahasan
Hasil perekaman data batimetri di
perairan Muara Tawar memiliki kedalaman kisaran 0-2 meter. Model batimetri 2D
dan 3D pada gambar di atas menggunakan metode contur(batimetri) dan 3D
surface(batimetri) pada software surver 15. Berdasarkan hasil pemetaan
batimetri terdapat perbedaan kedalaman dengan keterangan warna. Perairan Muara
Tawar adalah perairan dangkal yang kemungkinan besar dasar lautnya adalah
lumpur.
V.
Simpulan dan saran
1.
Simpulan
Berdasarkan survey batimetri yang
telah dilakukan di sekitaran perairan Muara Tawar, diperoleh profil batimetri
perairan muara tawar dengan kedalaman yang cukup variatif. Bagian yang
mendekati dermaga cukup dangkal sekitar 1 meter, sedangkan dekat keramba itu
agak dalam kisaran 1-2 meter.
2.
Saran
Perlu
dilakukannya monitoring pemetaan batimetri di Muara Tawar untuk mengetahui
pengaruh laju sedimentasi maupun laju abrasi untuk terjaganya kondisi di Muara
Tawar.
VI.
Daftar Pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/Batimetri
http://himiteka.lk.ipb.ac.id/2015/12/29/batimetri-perairan-teluk-kiluan/
https://en.wikipedia.org/wiki/Echo_sounding
Ahh, mantap 👍👍👍 ka ajarin tutorial menggunakan surver dong hehe
BalasHapusMenarik banget ka blognya .. jadi menambah wawasan
BalasHapusWahh bagus ka blognya informatif sekali
BalasHapusMantap, informasi yang di sampaikan bagus 👍
BalasHapusaku senang karena dapat wawasan baru.
BalasHapusisi nya cukup informatif, tapi berhubung saya anak psikologi jadi ga begitu berguna untuk hajat hidup saya. terima kasih..
BalasHapus